BANTU EKONOMI SEORANG BURUH TANI

Donasi terus dikumpulkan
Donasi Terkumpul

Rp.10.321

1 Donatur

23 hari lagi

Deskripsi



Tidak mudah hidup sebagai seorang buruh tani. Kerjanya optimal, keluar keringatnya maksimal, akan tetapi pendapatannya minimal. Pergi pagi pulang sore, akan tetapi uang yang didapat tidak seberapa. Kalaulah bekerja tidak karena Allah, orang akan mengalami kelelahan lahir batin.

Ini pula yang dirasakan oleh Pak Mamat (68 tahun), seorang buruh tani yang tinggal di Kp. Talido, Desa Cigadog, Kecamatan Cikelet, Kab.Garut.

Setelah menunaikan shalat Subuh, beliau bergegas pergi ke ladang milik majikannya. Di ladang seluas satu hektar ini, Pak Mamat bekerja sepenuh hati untuk merawat tanaman jagung.

Namun demikian, kerja kerasnya sering terpatahkan oleh gagal panen. Dari ribuan tanaman jagung yang dipeliharanya, hanya beberapa kilo saja yang bisa beliau setor kepada pemilik lahan. Akhirnya, jatuhnya angka 17.000 rupiah sebagai upah untuk jasanya selama sebulan!

*

Beratnya kehidupan Pak Mamat tampak dari kondisi rumahnya yang berada di pinggiran kebun sawit. Rumahnya kumuh dan sempit dengan dinding dari bilik. Jendelanya memakai kardus dan bertiang kayu lapuk yang sudah digerogoti rayap. Saat hujan atap rumah tidak bisa lagi menahan air sehingga harus kebanjiran.

Pak Mamat, yang juga seorang pengurus masjid di kampung tersebut, berharap ada sedikit perbaikan dalam hidupnya. Satu di antaranya adalah ada bantuan untuk memperbaiki kondisi rumahnya yang tidak layak huni.

Berita Terbaru
Belum ada berita
Download Aplikasi
Get it on Google Play